Rabu, 16 April 2014
Why gotta be like this? Why doesn’t she know me? Why is she
like that?
Pertanyaan itu terus berdesir di otakku. Terngiang sebelum
tidur. Tercipta saat termenung.
I know, it’s really harder than I think. See her in his
arms. They gripped one another. It hurts me deeply.
Jika itu terjadi setiap saat. Ketika aku menatap mereka
dalam satu mata. Saling merengkuh dalam senyuman termanis. Itu lebih dari
sekadar membunuhku secara langsung.
But, everything’s been different. If we think love is not
forced. Bullshit! Love is defended. Our love in the hand of Allah. But if you
don’t try to get after. Just welcome to aloneness.
Namun sungguhlah berbeda. Cinta yang selama ini terangkai
indah dalam pikiranku bukanlah cinta yang harus didapatkan, dimiliki, hingga
berkorban jutaan cara untuk memperolehnya. Cinta itu murni. Cinta itu alami.
Cinta itu datang saat kau merasakannya, bukan saat kau mendapatkannya.
Don’t shoot her if you don’t want to get suffer from a lost.
Perhaps, after saying love you and someone will get ‘courtship’. During your
love still in blossom but inch by inch, you’ll think love is gone out. You and
someone have been in another heart. No contact. No sight. No affection. All of
them are lost.
Walaupun demikian, sebagai manusia biasa yang mengenal akan
indahnya masa percintaan. Kita akan tetap berharap bahwa cinta itu menjadi
milik kita. Memberikan kita hidup dan semangat juang yang tinggi. Namun harus
tetap diingat, dicatat, dan ditulis besar-besar dalam otak kita. Jika kita siap
untuk mencintai seseorang, maka kita juga harus siap kehilangannya.
Well, the choice is in your hand. Your life is yours. If you
haven’t already yet, don’t try to love someone.
Related Story for Esai
0 Comments
Langganan:
Posting Komentar (Atom)