Kamis, 14 November 2013
Konferensi
Tingkat Hewan
Oleh:
Justang
Sekumpulan hewan telah berkumpul untuk mengadakan rapat mendadak di
kebun binatang. Kerbau-kerbau yang sekali cekikikan pun ikut hadir bergerombol,
zarafah-zarafah, gajah, kera, zebra, para ular dan lainnya turut meramaikan.
Mereka semua mengadakan rapat untuk membahas perlakuan pengunjung kebun
binatang yang kadang membuat resah. Rapat dipimpin oleh si raja hutan, singa.
Rapat pun dimulai dengan aungan singa yang bertubuh agak kekar itu.
"Aku keberatan!" Kera yang dari tadi sibuk menyisir rambut
kepangnya tiba-tiba berteriak. Semua heran dengan tingkahnya.
"Maaf Pak Kera, rapat baru dimulai, apa yang membuat Anda
keberatan?" tanya singa heran.
"Hmhm, aku hanya ingin memulai rapat dengan keberatanku. Aku
merasa hina karena setiap pengunjung yang datang selalu merendahkanku dengan
mengaku bahwa wajah mereka mirip denganku. Padahal aku lebih tampan dari
mereka," tegas Pak Kera menjelaskan keberatannya.
Zarafah-zarafah yang mendengar pernyataan dari Pak Kera terus tertawa
jumpalitan. Leher-leher mereka melenggok-lenggok lentur.
"Wahai Zarafah-zarafah, mengapa gerangan kalian tertawa? Ada yang
lucu?" tanya Pak Kera menahan emosi.
Para Zarafah-zarafah itu pun terdiam takut. Lalu, tiba-tiba satu
zarafah yang masih kecil dengan lehernya yang masih pendek ikut berteriak.
"Pak Kera, aku lebih keberatan. Setiap pengunjung selalu menghinaku dengan
mengatakan leherku seperti angsa."
Seekor angsa pun tersindir perkataan zarafah kecil itu. Wajahnya yang
putih berubah merah geram. Dia
lalu mencoba untuk mendekati zarafah kecil itu tapi para zarafah-zarafah yang
lebih besar memblokade pergerakannya dan membuatnya tersuntuk di tempatnya
berdiri.
“Diaammmm!” Si singa menggertak. “Kalian jangan
saling mengumbar keberatan seperti itu karena semua punya masalah dan sebaiknya
kita berikan solusi masing-masing dari masalah ini. Kalian seperti manusia yang
hanya suka mengorek masalah tapi tak peduli dengan solusinya,” ucap si singa
menjelaskan.
Semua tiba-tiba hening dan akhinrya mereka
saling bertukar masalah dan mencari solusinya. Bukan saling memberikan masalah
tapi tak berpikir mengenai penyelesainnya. Bukan pula saling menghina atau
saling menghujat. Inilah rapat, bukan ajang demonstrasi.
Related Story for Fiksi
,Flash Fiction
0 Comments
Langganan:
Posting Komentar (Atom)