Minggu, 02 Juni 2013

Cinta = Air Mata 2 (Cerita Pendek)


Cinta = Air Mata 2 (Cerita Pendek)
Salam hangat untuk keluarga Indonesia, kayak acara TV.
Lanjut, hari yang cerah ini (semoga itu juga yang terjadi pada hari Anda :-)) Aku akan menceritakan sebuah cerita. Cerita apa? Cerita yang pendek tentunya, namanya juga cerita pendek.
Cerita yang akan saya ceritakan ini mungkin agak menyedihkan :-( tapi tidak sampai membuat kalian terbuai sedih kok. Tidak perlu basa-basi lagi, lansung saja kita simak ceritanya namun saya ingatkan lagi, ketika ada kalimat dalam kurung seperti ini => (kalimatnya), maka itu adalah kalimat lansung dari pengarang, yang tidak lain adalah JUSTANG. Sudah pada tahu kan.
Cerita ini berjudul "Cinta = Air Mata 2". Oh iya, sudah pada baca kan cerita sebelumnya dengan judul yang sama tanpa "2" . "Cinta = Air Mata" ini Anda wajib baca sebelum membaca cerita berikut ini meskipun tidak ada hubungannya


Matahari telah menampakkan wajahnya yang cerah ceria siap memancarkan jutaan sinarnya kepada dunia yang berumput ini. Awan putih nan jernih berjalan seakan mengikuti nada irama yang bersenandung di langit-langit.
Hari ini adalah hari yang membahagiakan bagi sepasang dua ingsang yang saling bercumbu mesra di bawah langitnya dunia. Mereka adalah Roma dan Julia (ini bukan kisah Romeo & Juliet, jadi ngga usah sok mikir ke situ). Roma si cowok tampan nan berkharisma dan Julia si gadis cantik nan anggun. Mereka memang pasangan yang serasi.
Kebahagiaan mereka ternyata tak berlampau lama. Roma yang merupakan cowok perantau asal Italia terpaksa harus kembali ke kampung halamannya meninggalkan Julia dalam waktu yang begitu lama sendirian di kota kecil di Indonesia.  Hal ini terjadi karena sang ibunda Roma mengalami sakit keras. Julia yang masih memiliki banyak kegiatan yang penting di Indonesia terpaksa tidak ikut dengan Roma menuju ke Italia (kasiaaannnnn).
Ketika bulan purnama menjulang di langit, gonggongan anjing yang semakin riuh mengantar kepergian Roma menuju tempat peristirahatannya (bukan yang terakhir pemirsa), yaitu Italia. Air mata tak kuasa terjatuh bak hujan di pelipih kanan dan kiri Roma, ia seakan tak rela meninggalkan Julia sendiri. Julia yang saat itu memakai pakaian mewah ala artis Hollywood pun tak ragu membasahi pakaiannya dengan air mata yang membanjiri mata sinarnya itu (lebay banget deh).
"Julia, kamu adalah hidupku dan selalu seperti itu. Aku akan kembali dengan segera. Tunggu aku". Seperti itulah kata-kata terakhir sebelum Roma dengan rasa sendu meninggalkan Julia sendiri (sok romantis banget deh). Dengan lambaian tangan Roma pun naik ke atas pesawatnya.
***
Satu bulan telah berlalu, kepergian Roma ke Italia menjadi saat yang menyedihkan bagi Roma sendiri (terus bagaimana dengan Julia? Tenang pemirsa, kita lihat dulu Roma di Italia). Roma yang tinggal di sebuah kota besar di Italia menanti kesembuhan sang ibunda yang terlampau lama. Ibunda Roma yang menderita penyakit jantung kronis itu ternyata sulit disembuhkan. Namun, ketika waktu telah berbicara, keadaan ibunda Roma mulai terlihat membaik (horeeee, ngga usah senang gitu pemirsa, biasa aja).
Melihat kondisi ibunya yang terlanjur membaik, Roma memohon izin untuk kembali ke Indonesia.  Sebenarnya ia tidak tega tapi ibunya pun tak mempersoalkan hal itu dan mengizinkan untuk Roma melakukan kehendaknya. Keadaan keuangan Roma yang ternyata mulai menipis juga menjadi persoalan besar baginya. Ia tampak kebingungan mencari uang untuk biaya kembali ke Indonesia. Akhirnya dengan terpaksa ia meminjam uang ke sepupunya karena ia pikir keluarga dekat yang ia miliki hanyalah sepupu. Merupakan anak tunggal dan ayah telah tiada beberapa tahun yang lalu membuat ia menjadi pria tak beruang. Hanya sepupu yang ia miliki yang mampu merawat ibunya.
Bantuan sepupunya itu akhirnya pula membaca Roma kembali ke Indonesia menemui cinta sejatinya Julia. Waktu perjalanan yang cukup lama menjadi rasa yang tak terduga bagi Roma yang tak sabar melihat sinaran mata dan pancaran wajah cantik Julia.
Roma pun sampai di bandara. Namun ada tampak aneh saat ia sampai, Julia sama sekali tak memperlihatkan tubuhnya yang mungil itu di bandara meski Roma telah mengirimkan pesan kepadanya bahwa ia akan segera kembali ke Indonesia. Membawa koper besar Roma terlihat kecewa dan kemudian lari bak pelari maraton yang sedang berlomba menuju ke rumah Julia. Setibanya ia, perasaan kecewa kembali keluar tak kala Julia telah pindah dari rumah yang lamanya.
Roma mulai tampak kebingungan mencari jejak Julia. Ia kemudian mencari satpam yang pada saat itu sedang menjalani tes psikologi, ia hanya bertanya pada satpam mengenai jam (loh, kayak penting banget deh).  Setelah itu, ia kemudian berjalan seperti pengemis yang sedang konser di depan lampu merah (perasaan itu pengamen deh, tapi ngga apa-apa lah, kita lanjutkan saja ceritanya). Kakinya sangat lelah namun tangannya masih sempat melambai kepada supir taksi yang membawa dua perempuan. Ia bukan ingin naik taksi tapi hanya sekadar iseng (mulai stres kayaknya ditinggal Julia).
Satu jam berjalan dengan membawa tumpuan yang besar membuat lelah dan letih Roma. Ketika mencoba bertahan dan beristirahat di emperan toko. Ia melihat sosok perempuan yang amat seperti Julia sedang bergandengan mesra dengan seorang cowok (dia atau bukan? Lanjut). Untuk memastikan, Roma dengan berani bak penyanyi dangdut yang menggombal datang menghadap ke dua orang yang ia lihat seperti Julia pada wanitanya.
Ternyata dia memang Julia. Julia tampak kaget melihat sosok Roma muncul di hadapannya. Ia ingin kabur, tapi Roma menghalangi.

"Julia, apa yang kamu lakukan dengan pria ini"
"Roma, kamu itu bukan siapa-siapa lagi bagiku, hubungan kita telah putus seiring kepergianmu menuju Italia. Sekarang, dia yang tampan ini telah menjadi kekasih baruku"
"Kamu benar-benar wanita *^&%$ (maaf pemirsa, kata ini terpaksa kami sensor)".

Dengan bangga, Julia membawa kekasih barunya pergi meninggalkan Roma. Sementara Roma yang kecewa terhadap Julia pergi dan tak kembali sembari membasahi tubuhnya dengan secangkir air mata. Ia sangat sedih dan tak sanggup membayangkan penghianatan besar yang diberikan Julia terhadapnya. Ia kemudian menuju ke bandara bermaksud untuk kembali menuju Italia. Namun tampaknya itu agak sulit karena ia sudah tak memiliki uang untuk membeli tiket pesawat.
Lama ia berpikir memikirkan cara untuk kembali ke Italia, tiba-tiba ia mendapatkan kabar paling pedih bahwa ibunya sekarat (kasian banget Roma,, hkzhkz). Ia pun dihadapkan dengan pikiran yang pendek yang membawanya ia terpaksa harus menjadi pencuri. Ternyata pula sasaran kegilaannya jatuh pada kekasih yang pernah menjadi dambatan hatinya, Julia.
Ia dengan tanpa ragu mencari Julia dan ia menemukan perempuan itu di sebuah toko. Ia mengikutinya hingga tiba di tempat yang sepi. Ia mencekam Julia. Sementara ia berusaha merampas semua harta kekayaan yang dimiliki Julia, tampak pria yang telah menjadi kekasih baru Julia datang menolongnya. Pertengkaran, perkelahian, adu jotos pun tak terelakkan lagi. Roma yang melihat ada sebuah pisau, kemudian meraihnya dan menusuk bagian dada pria itu yang membuatnya tergeletak tak berdaya. Julia yang masih terlihat ketakutan kemudian mencoba memukul Roma dengan batu yang ia genggam namun Roma bergerak dengan cepat kemudian melayangkan pisaunya dan menusuk Julia pula. Hal itu membuat Julia tak sadarkan diri.
Akibat kejadian itu, Roma tampak ketakutan. Tapi karena pikiran busuknya membuat ia tak peduli pada apapun hal itu (kejam plus bengis banget). Ia pun menuju bandara dan membeli tiket dengan uang yang ia dapatkan dari Julia.
Ketika Roma sampai ke Italia, menuju ke tempat tinggalnya. Ibunda telah terbaring abadi. Ia menangis histeris dan terus menyalahkan dirinya sendiri. Ia pun tanpa pikir panjang mencoba mengakhiri hidupnya. Hal itu pun terjadi, ia menusuk tubuhnya dengan pisau dan lompat ke jurang.  

SELESAI 

Wah, betul-betul cerita gila pemirsa. Semoga kalian tidak ikut gila karena cerita ini. Cukup sudah perjumpaan kita dalam acara menceritakan cerita yang diceritakan. Heheheheh.
Sampai jumpa di cerita berikutnya. Ada apa lagi dengan cerita selanjunya? Just wait for.
Ingat! Jangan lupa komentar dan like-nya pemirsa karena itu sangat membagun demi kemajuan cerita yang akan datang. See You on the Next Story.


Related Story for Cerpen ,Fiksi ,Komedi ,Romance

Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih telah menyempatkan diri untuk membaca artikel di atas. Sekarang waktunya untuk memberikan komentar, saran, kritik atau masukan demi karya yang lebih baik lagi. Buat kalian yang tidak memiliki akun google, bisa diganti dengan NAME/URL