Rabu, 31 Juli 2013
Kedamaian yang ingin aku genggam
Terpaksa ciut
oleh kekecewaan padamu
Kecewa yang hanya
dalam benak
Kusimpan sembari
menahan luka
Kepedihan dan air
mata yang tertahan
Selayak naik
menjadi pilu dan tangis
Kuulurkan semua
pasrah padamu
Kutundukkan
jiwaku yang emosi
Aku tak ingin kau
menjadi gundah
Meski cintaku kau
lantakkan
Ku hanya berdaya
upaya
Mengharapkan jiwa
yang kau punya
Terasuki oleh
jiwa yang suci
Jiwa-jiwa yang
berbalik perduli
Meski susah
terpanjatkan
Tapi ini doa yang
kuhanturkan
Pada kau jiwa
yang tersesatkan
Jiwa yang tak ada
lagi cinta
Rindu kasih yang
pernah tercipta
Olehmu wahai
pemandu hati
Lalu dengan kata
kuindahkan
Berharap kau tak
berpaling lagi
Membuatku luluh
pada cinta rusuh
Kusut dan mulai
bertahan menahan
Mungkin kau pikir aku bodoh
Gila dan tak masuk akal
Tapi cinta yang mendekapku
Memang sulit untuk diakali
Aku tak terlahir untuk terluka
Namun kubiarkan luka melekatku
Luka kecewa yang kau sematkan
Pada rintihan jiwa yang pekik
Watampone, 01-08-13
Untuk kekasih yang entah siapa.
Related Story for Puisi
0 Comments
Langganan:
Posting Komentar (Atom)